Bahaya perokok pasif

Kesehatan merupakan harta yang tidak ternilai dalam hidup. Untuk kesehatan biasanya orang rela berbuat apa saja, termasuk merubah pola hidup. Namun, kalau untuk kebiasaan yang satu ini (merokok), meski secara terang-terangan dikatakan merokok dapat merusak kesehatan dan bahkan bisa membunuh, namun hanya sedikit yang merasa takut akan efeknya yakni bisa menyerang jantung dan jadi kanker paru-paru.

Perokok pasif, adalah orang Yang paling dirugikan dari aktivitas merokok. Selain berisiko terserang kanker paru-paru dan penyakit jantung, perokok pasif ternyata juga dapat mengalami dementia serta gangguan kognitif dalam bentuk lain.

Dementia adalah kumpulan gejala klinik yang ditandai oleh hilangnya memori jangka pendek dan gangguan global fungsi mental termasuk fungsi bahasa. Dementia juga ditandai dengan mundurnya kemampuan berpikir abstrak, kesulitan merawat diri sendiri, perubahan perilaku, emosi labil, dan hilangnya pengenalan waktu serta tempat tanpa ada gangguan tingkat kesadaran atau situasi stres.

Para peneliti dari Amerika Serikat dan Inggris menemukan bahwa paparan asap rokok dalam jumlah besar meningkatkan risiko terkena dementia hingga 44 persen. Menurut kantor berita Reuters, laporan yang dipublikasikan dalam British Medical Journal itu merupakan hasil dari studi skala besar pertama yang menunjukkan hubungan antara perokok pasif dengan dementia.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa menghirup asap rokok orang lain mungkin akan merusak otak, dan mengganggu fungsi kognitif seperti memori serta memungkinkan terserang dementia,” kata David Llewellyn dari Universitas Cambridge, Inggris, yang memimpin studi tersebut.

Penelitian telah mengaitkan antara perokok pasif dengan beberapa kondisi seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari setengah anak di dunia terpapar asap rokok di rumah mereka, mungkin karena orangtua atau anggota keluarga yang merokok. Anak-anak tersebut akan lebih rentan terkena asma, pneumonia, bronkhitis, infeksi telinga, batuk, napas berbunyi, dan peningkatan produksi lendir (mukus).

Beberapa studi yang dilakukan sebelumnya juga mengidentifikasi merokok sebagai sesuatu yang meningkatkan peluang terserang dementia dan gangguan kognitif lain, tetapi belum jelas apakah hal yang sama dapat terjadi pada perokok pasif.

Llewellyn dan koleganya menguji contoh ludah dari hampir 5.000 orang dewasa yang tidak merokok, yang berusia lebih dari 50 tahun dengan menggunakan data dari tiga hasil survei kesehatan di Inggris. Kemudian mereka menguji ludah tersebut dengan cotinine (produk nikotin yang ditemukan dalam ludah, selama sekitar 25 jam setelah terpapar asap rokok) untuk mengukur paparan rokok.

Tes itu bertujuan menguji fungsi otak seperti memori verbal dan mempertahankan jejak waktu yang menunjukkan hubungan antara paparan asap rokok dengan cacat kognitif. Satu penjelasan yang memungkinkan adalah paparan asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, kondisi yang diketahui meningkatkan dementia dan cacat kognitif lain.

“Mengingat perdebatan kebijakan internasional yang sedang berlangsung tentang paparan asap rokok, ini merupakan topik tentang pentingnya kesehatan publik,” kata para peneliti.

Bahan kimia

Data dari WHO menyebutkan bahwa asap rokok mengeluarkan lebih dari 40 bahan kimia penyebab kanker dan sejumlah kecil racun lain seperti arsen dan sianida. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok akan ikut terhirup oleh mereka yang tidak merokok. Asap rokok terdiri dari ” mainstream smoke” dan “sidestream smoke”.

Mainstream smoke merupakan asap yang diisap dan kemudian dihembuskan ke udara oleh perokok, sedangkan “sidestream smoke” adalah asap yang muncul langsung dari rokok yang dibakar. Sidestream smoke yang terbentuk pada temperatur lebih rendah mengandung racun dan bahan penyebab kanker (karsinogenik) yang lebih besar dibandingkan dengan mainstream smoke.

Asap rokok yang terperangkap di udara akan dihirup oleh semua orang. Baik perokok maupun orang yang tidak merokok akan terkena dampak yang dapat membahayakan kesehatan. Organisasi Buruh Sedunia (ILO) memperkirakan setidaknya 200.000 pekerja meninggal setiap tahun karena terpapar asap rokok di tempat kerja.

oleh:rahman rosemary

Tidak ada komentar: